Di dalam imunitas humoral yang
berperan adalah limfosit B atau sel B berasal dari sistem sel . Fungsi utamanya
adalah mempertahankan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus dan melakukan
netralisasi toksin. Dibuat di sumsum tulang yaitu sel batang yang sifatnya
pluripotensi (pluripotent stem cells) dan dimatangkan di sumsum tulang.
Limfosit B menyerang antigen yang ada di cairan antar sel. Terdapat 3 jenis sel limfosit B yaitu : limfosit
B plasma memproduksi antibodi, limfosit B pembelah menghasilkan limfosit dalam
jumlah banyak secara cepat, limfosit B memori mengingat antigen yang pernah
masuk ke tubuh.
Humor berarti cairan di dalam tubuh. Sel B bila dirangsang
oleh benda asing, akan berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma yang
dapat membentuk antibodi. Antibodi yang dilepaskan akan ditemukan di dalam
serum. Fungsi utama adalah antibodi ini adalah pertahanan terhadap infeksi
ekstraseluler, virus dan bakteri serta menetralisir toksinnya.
Sel Th 2 juga mempunyai kontribusi didalam sistim imunitas
ini. Th 2 akan memproduksi Il-4, Il-5, Il-6 yang merangsang sel B untuk
menghasilkan immunoglobulin (Ig), menekan kerja monosit/makrophag dan respon
imun seluler Immunoglobulin (Ig) dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari
proliferasi sel B akibat kontak dengan antigen. Antibodi yang terbentuk secara
spesifik ini akan mengikat antigen baru lainnya yang sejenis. Bila serum protein
tersebut dipisahkan dengan cara elektroforesis, maka IgG ditemukan
terbanyak dalam fraksi globulin alfa dan beta.
Ada
lima jenis IgG yaitu IgG, IgA, IgM, IgD, IgE.
- IgG
merupakan komponen utama didalam Ig serum dengan kadar di dalam darah
sekitar 75 % dari semua immunoglobulin. IgG dapat menembus plasenta dan
masuk ke fetus dan berperan dalam imunitas bayi sampai berusia 6-9 bulan.
IgG dan komplemen bekerja saling membantu di dalam sebagai opsonin pada
pemusnahan antigen. IgG juga berperan di dalam imunitas sellular.
- IgA
ditemukan dalam jumlah yang sedikit didalam darah. IgA di dalam serum
dapat Amengagglutinasi kuman. Mengganggu motilitasnya hingga memudahkan
fagositosis oleh sel PMN.
- IgM
merupakan antibody dalam respon imun primer terhadap kebanyakan antigen.
IgM dapat mencegah gerakan mikroorganisme patogen, memudahkan fagositosis
dan merupakan aglutinator poten protein.
- IgD
ditemukan dengan kadar yang sangat rendah didalam sirkulasi. IgD merupakan
1% dari total immunoglobulin dan ditemuksan banyak pada sel membran sel B
bersama IgM dan berfungsi sebagai reseptor pada aktivasi sel B.
- IgE
ditemukan dalam serum dengan kadar yang rendah di dalam serum dan
meningkat pada penyakit
alergi, infeksi cacing.
Respon imun primer terjadi pada paparan pertama pada
antigen. Karakteristiknya mempunyai lag period ini dibutuhkan sel B spesifik
dalam melawan antigen untuk berproliferasi dan berdifferensiasi menjadi plasma
sel. Jika seseorang terpapar untuk kedua kalinya dengan antigen yang sama
respon imun sekunder terjadi. Respon ini lebih cepat lebih lama, dan lebih
efektif karena sistim imun sudah disiapkan melawan antigen tersebut.
Walaupun antibodi tidak dapat menghancurkan antigen secara
langsung tetapi dapat menginaktifkan dan menandainya untuk dihancurkan. Yang
terjadi di dalam interaksi antigen-antibodi adalah suatu formasi kompleks
antigen-antibodi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar