Di dalam imunitas seluler yang
berperan adalah limfosit T atau sel T yang berasal dari sel yang sama dengan
sel B tetapi proliferasinya di dalam kelenjar timus atas pengaruh berbagai
faktor asal timus.Limfosit T menyerang antigen yang berada di dalam sel. Fungsi
utama sistim imun spesifik seluler ialah untuk pertahanan terhadap bakteri,
virus , jamur dan keganasan di intra seluler. Yang berperan disini adalah
limfosit T atau sel T. Sel T bermacam-macam jenisnya, berdasarkan fungsinya
secara umum ada tiga golongan utama dari sel T. Yang merupakan sel efektor dari
killing sel Adalah sel sitotoksik (Tc), dua golongan lagi termasuk di dalam sel
regulasi yaitu sel T helper (Th) dikenal juga sebagai CD4 dan sel T suppressor
(Ts) dikenal juga sebagai CD8.T helper(Th) yang disebut juga dengan CD4 dan sel
T suppressor (Ts) yang dikenal juga dengan CD8. Th berbeda fungsi berdasarkan
kemampuan sitokin yang diproduksi, terbagi menjadi Th1 dan Th2. Th1 mempunyai
kontribusi di dalam imunitas humoral.
Sel T terdapat dalam jumlah yang banyak didalam submukosa
jalan nafas dan dinding alveoli. Sebagai tambahan sel T terdapat dalam jumlah
sedikit didalam lumen bronkus dapat melakukan migrasi ke jaringan. Hal ini
dapat menjelaskan bahwa limfosit dapat melakukan resirkulasi dari darah ke
jaringan limpoid dan kembali ke darah. Sel B terdapat dalam jumlah yang sedikit
di dalam lamina propria dari saluran nafas. Konsisten dengan observasi,
sejumlah kecil IgA terdapat di dalam sekresi jalan nafas seperti pada sputum
maupun pada BAL. IgG juga didapat dalam lumen bronkus. Pada keadaan penyakit
atopik sel B juga memproduksi IgE yang didapati disekresi saluran nafas.Fungsi
respon imun seluler yaitu :
Ø Sel CD8
mematikan scr langsung sel sasaran
Ø Sel T
menyebabkan reaksi hipersensitifitas tipe lambat
Ø Sel T memiliki
kemampuan menghasilkan sel pengingat
Ø Sel T sbg
pengendali CD4 dan CD8 memfasilitasi dan menekan respon imun seluler dan
humoral
1. Peran sel
T helper (CD4)
Th
berperan menolong sel B dalam differensiasi dan memproduksi antibodi. Sel Th1 memproduksi mediator
interleukin-2 (IL-2) dan interferon gamma (IFN-ý) yang memegang peranan penting
proteksi dengan meningkatkan kemampuan makrophag untuk fagositosis dan mencerna
kuman yang telah difagotisir. Sel Th berinteraksi secara langsung
dengan sel B yang banyak mengandung fragmen antigen pada permukaannya untuk
berikatan dengan reseptor MHC II memacunya untuk cepat membelah dan memberi
sinyal untuk antibodi untuk memulai fungsinya. Ketika sel Th berikatan
dengan sel B, sel T IL 2 (dan limpokin lainnya). Limpokin yang dilepaskan oleh
sel Th tidak hanya memobilisasi sel imun dan makrophag, juga menarik sel darah
putih seperti neutropil untuk memperkuat pertahanan non spesifik.
2.
Peran sel T sitotoksik (Tc)
Sel
T sitotoksikj juga dikenal sebagai sel T killer (pemusnah) adalah satu-satunya
sel T yang dapat langsung menyerang dan membunuh sel lainnya. Target utamanya
adalah sel yang terinfeksi virus, juga menyerang jaringan lain yang yang
terinfeksi oleh bakteri intraseluler, parasit, sel kanker, dan sel asing
lainnya yang memasuki tubuh melalui transfusi darah maupun transplantasi organ.
3.
Peran sel T suppressor (Ts) (CD8)
Seperti
sel Th, Ts adalah sel regulasi. Bagaimanapun aksinya adalah inhibisi karena ia
melepaskan limpokin yang dapat menekan aktivitas dari sel T dan sel B. Sel Ts
akan menghentikan respon imun setelah sukses menginaktifkan dan menghancurkna
antigen. Hal ini membantu mencegah tidak terkontrolnya dan tidak dibutuhkannnya
lagi kerja dari sistem imun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar