Kamis, 30 Mei 2019

Sistem Imun Spesifik Seluler


Di dalam imunitas seluler yang berperan adalah limfosit T atau sel T yang berasal dari sel yang sama dengan sel B tetapi proliferasinya di dalam kelenjar timus atas pengaruh berbagai faktor asal timus.Limfosit T menyerang antigen yang berada di dalam sel. Fungsi utama sistim imun spesifik seluler ialah untuk pertahanan terhadap bakteri, virus , jamur dan keganasan di intra seluler. Yang berperan disini adalah limfosit T atau sel T. Sel T bermacam-macam jenisnya, berdasarkan fungsinya secara umum ada tiga golongan utama dari sel T. Yang merupakan sel efektor dari killing sel Adalah sel sitotoksik (Tc), dua golongan lagi termasuk di dalam sel regulasi yaitu sel T helper (Th) dikenal juga sebagai CD4 dan sel T suppressor (Ts) dikenal juga sebagai CD8.T helper(Th) yang disebut juga dengan CD4 dan sel T suppressor (Ts) yang dikenal juga dengan CD8. Th berbeda fungsi berdasarkan kemampuan sitokin yang diproduksi, terbagi menjadi Th1 dan Th2. Th1 mempunyai kontribusi di dalam imunitas humoral.

Sel T terdapat dalam jumlah yang banyak didalam submukosa jalan nafas dan dinding alveoli. Sebagai tambahan sel T terdapat dalam jumlah sedikit didalam lumen bronkus dapat melakukan migrasi ke jaringan. Hal ini dapat menjelaskan bahwa limfosit dapat melakukan resirkulasi dari darah ke jaringan limpoid dan kembali ke darah. Sel B terdapat dalam jumlah yang sedikit di dalam lamina propria dari saluran nafas. Konsisten dengan observasi, sejumlah kecil IgA terdapat di dalam sekresi jalan nafas seperti pada sputum maupun pada BAL. IgG juga didapat dalam lumen bronkus. Pada keadaan penyakit atopik sel B juga memproduksi IgE yang didapati disekresi saluran nafas.Fungsi respon imun seluler yaitu :
Ø Sel CD8 mematikan scr langsung sel sasaran
Ø Sel T menyebabkan reaksi hipersensitifitas tipe lambat
Ø Sel T memiliki kemampuan menghasilkan sel pengingat
Ø Sel T sbg pengendali CD4 dan CD8 memfasilitasi dan menekan respon imun seluler dan humoral
1.      Peran sel T helper (CD4)
Th berperan menolong sel B dalam differensiasi dan memproduksi antibodi. Sel Th1 memproduksi mediator interleukin-2 (IL-2) dan interferon gamma (IFN-ý) yang memegang peranan penting proteksi dengan meningkatkan kemampuan makrophag untuk fagositosis dan mencerna kuman yang telah difagotisir. Sel Th berinteraksi secara langsung dengan sel B yang banyak mengandung fragmen antigen pada permukaannya untuk berikatan dengan reseptor MHC II memacunya untuk cepat membelah dan memberi sinyal  untuk antibodi untuk memulai fungsinya. Ketika sel Th berikatan dengan sel B, sel T IL 2 (dan limpokin lainnya). Limpokin yang dilepaskan oleh sel Th tidak hanya memobilisasi sel imun dan makrophag, juga menarik sel darah putih seperti neutropil untuk memperkuat pertahanan non spesifik.
2.      Peran sel T sitotoksik (Tc)
Sel T sitotoksikj juga dikenal sebagai sel T killer (pemusnah) adalah satu-satunya sel T yang dapat langsung menyerang dan membunuh sel lainnya. Target utamanya adalah sel yang terinfeksi virus, juga menyerang jaringan lain yang yang terinfeksi oleh bakteri intraseluler, parasit, sel kanker, dan sel  asing lainnya yang memasuki tubuh melalui transfusi darah maupun transplantasi organ.
3.      Peran sel T suppressor (Ts) (CD8)
 Seperti sel Th, Ts adalah sel regulasi. Bagaimanapun aksinya adalah inhibisi karena ia melepaskan limpokin yang dapat menekan aktivitas dari sel T dan sel B. Sel Ts akan menghentikan respon imun setelah sukses menginaktifkan dan menghancurkna antigen. Hal ini membantu mencegah tidak terkontrolnya dan tidak dibutuhkannnya lagi  kerja dari sistem imun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar